Senin, 07 Oktober 2013

Metode Statistika

Metode statistika adalah metode/teknik untuk :
1.       Perencanaan
2.       Pengumpulan data
3.       Penyajian data
4.       Analisis data
5.       Penarikan kesimpulan
Tujuan : mempelajari karakteristik polulasi (parameter) atas dasar data atau sempe dengan prosedur penggunaan analisis data dan penarikan kesimpulan.
Jenis teknik statistik :
1.       Statistika Parametrik
2.       Statistika non Parametrik
1. Statistika Parametrik
                Teknik statistika diprosedur analisisnya menggunakan persyaratan analisis data yang lengkap sebelum penyajian hipotetsis statistik. Seperti urutan sempel cukup besar, persyaratan normalitas distribus, persyaratan linearitas, persyaratan homogenitas varian, contoh-contoh teknik statistik : pengujian perbendingan rata-rata data dari dari data sampel dari dua populasi, pengujian analisis varian satu faktor, analisis varian dua faktor, analisis regresi linear, dst.
2. Statistika non-Parametrik
                Tenik statistik yang prosedur analisisnya menggunakan persyaratan analisi data yang tiddak “ketat” seperti statistik parametrik. Tekni statistik a ini digunakan untuk sampel kecil (kurang darai 30), persyaratan distribusi tidak disyaratkan. Contoh teknik statistikanya pengujian perbandingan median dari kruskal, analisis korelasi, rank pearman, kendall, dst.
3. Cara kerja analisis statistika

ISTILAH
·         Populasi : himpunan untuk analisis yang karakteristiknya akan diteliti/dipelajari
·         Sampel : himpunan bagian dari populasi
·         Data : fakta-fakta empirik yang biasanya dalam penelitian merupakan hasil penelusuran yang digunakan sebagai bahan dasar untuk analisis
o   Jenis data
§  Data numerik
Data hasil pengukuran berupa angka numerik dianalisis dengan statistika

§  Data kuditatif
Data hasil tujuan wawancara/ hasil pengamatan
·         Unit analisis : satuan yang akan menjadi sasaran penelitian untuk dianalisis. Unit analisisi dapat berupa :
o   Individu
o   Kelompok
o    Organisasi
o   Instansi
·         Variavel : konsep yang dapat diukur dan diamati serta hasil ukurnya beragam/bervariasi


Abstrak Kalimat efektif dan Kesalahan Kalimat

Di jaman yang serba canggih teknologi ini, terkadang kita sebagai masyarakat Indonesia seolah melupakan berbahasa Indonesia dengan baik. Dan memilih kalimat yang tidak baku yang sangat jauh dengan kalimat yang sangat efektif. Pergeseran menyebutkan kata mengebabkan dalam menulis kalimat selalu menemui kesalahan yang mendasar dengan tidak tepat menempatkan kata-kata di dalam barisan  suatu kalimat. Suatu kesalahan memang bisa saja mengakibatkan tuturan yang bersangkutan kurang efektif, namun ada juga tuturan yang dari sudut tata bahasa tidak salah, tetapi juga kurang efektif. Sudah barang tentu dalam karang–mengarang, bentuk–bentuk tuturan yang kurang efektif itu harus diubah agar menjadi efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat jelas, lengkap dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. Sedangkan kesalahan kalimat dapat berakibat fatal, salah pengertian , salah tindakan, dan sebagainya.
(1) Apa saja yang dapat menyebabkan kita salah menuniliskan kalimat dan kalimat efektif? (2) Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menulis kalimat supaya kalimat itu tept dan efektif? (3)bagaimana cara menulis kalimat efektif dan menghidari menulis kalimat yang salah? (4) kapan kalimat efektif itu harus digunakan?
Dengan kita menggunakan kalimat efetkif pesan yang ingin disampaikan oleh pembicara kepada pendengar akan mudah untuk dimengerti sehingga tidak terjadi salah tanggapan dan salah persepsi yang mengyebabkan mungkin masalah. Kalimat efektif dapat mengkomunikasikan pikiran atau perasaan penulis atau pembaca kepada pembaca atau pendengar secara tepat. Dan sama halnya dengan kesalahan dalam membuat kalimat, kesalahan dalam menulis kalimat dapat menyebabkan apa yang ingin disampaikan dalam suatu pesan tidak tersampaikan dengan baik.
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif.
Menurut teori yang ditulisakan dalam buku Bahasa Indonesia yang disusun oleh Widjono Hs. Dikatakan bahwa ciri-ciri kalimat efektif diantaranya adalah keutuhan kalimat, kesatuan kalimat, kelogisan, atau kesepadanan makna dan struktur. Kesejajaran bentuk kata, dan (atau) struktur kalimat secara gramatikal. Kefokusan pikiran sehingga kalimat dapat di mengerti dana mudah dipahami oleh pembaca, kehematan unsur kalimat, kecermatan dan kesantunan, dan kevariasian kata, dan struktur sehingga menghasilkan kesegaran bahasa. Dan kesahalan membuat kalimat dikatan dibuku ini ada beberapa penyebabnya diantanya adalah kesalahan struktur dimana didalam suatu deret kalimat tidak lengkap berdasarkan SPOK nya, kerancuan kalimat juga membuat penulisan menjadi salah, kerancuan ini mengacaukan makna dua kata dan dua frasa, atau dua pikiran.kesalahan diksi   juga menjadi salah satu faktor dan yang terkahir dikatan kesalahan menulis kalimat iyalah kesalahan ejaan, kesalahan inipun berpengaruh terhadap kalimat efektif, bukan hanya memperkecil kualitas kalimat melainkan juga dapat mengakibatkan kesalahan kalimat. Oleh karena itu, penggunaan ejaan perlu diperjatikan dalam seluruh penulisan dalam suatu kalimat.
            Penggunakan kata efektif dapat memudahkan kita dalam menyampaikan atau menerima suatu pesan dalam suatu kalimat sehingga memudahakan kita dalam memahami inti yang ingin disampaikan oleh penulis, kata yang tidak efektif mungkin dapat menyebabkan kesalahpahaman yang menimbulkan salah persepsi dan berujung pada masalah. Kalimat efetif dapat kita gunakan bukan hanya saat acara formal saja atau dalam tulisan formal saja, dalam kehidupan bermain kitapun harus mencoba dan membiasakan menggunakan kalimat-kalimat yang efektif supaya tidak terjadi salah paham, kalimat efektif sangat penting karena kita sebagai masyarakat Indonesia saat ini telah mengalami fase dimana masyarakat terlalu mengacuhkan pada bahasanya sendiri, mereka lebih memilih kata yang instan dalam kehidupan sehari-hari, seharusnya kita bangga dan mencoba menggali terus cara berbahasa yang baik dan benar. Dalam penulisan kalimat sering kali ada kalimat yang salah, kesalahan mendasar yang seharusnya tidak terjadi dengan pemaham SPOK yang belum mendalam, seringkali kita melupakan salah satu dari SPOK ini sehingga kalimat tidak sempurna dan rancu untuk dimengerti, selain itu salah menempatkan salah satu SPOK juga membuat kalimat salah dan sulit untuk dimengerti. Oleh karena itu, kita harus belajar dan selalu belajar supaya masalah ini dapat perlahan teratasi.

            Kalimat efektif intinya sangat penting dalam kita berbahasa Indonesia karena makna yang terkandung dalam kalimat tersebut sangat mudah dimengerti apabila kalimat yang dibuat itu efektif dan sebaliknya apabila kalimat yang disusun tidak efektif maka makna yang ada dalam kalimat tersebut bisa saja menjadi rancu dan sulit di mngerti oleh orang lain.sama halnya dengan kalimat efektif, kesalahan dalam menuliskan kalimat harus diminimalisir karena jika salah kata dalam kalimat maka makna yang dihasilkan akan berbeda dan salah persepasi atau salah tanggapan oleh orang yang menerima kalimat tersebut.